Bazaar Sosial = Batal Puasa?

Asyiik.. Ramadhan telah tiba, tinggal nunggu lebaran, nih. Eitts, tunggu dulu, di SMA N 2 Pati (sekolah tercinta kita) memiliki suatu kebiasan atau adat istiadat mengadakan kegiatan bazaar sosial tiap tahunnya pada hari menjelang lebaran.
    Perlu kalian ketahui (bagi yang belum tahu alias kusi [kurang informasi]), bazaar sosial merupakan kegiatan rutinitas yang dilaksanakan dengan tujuan bukan untuk mendapatkan keuntungan, justru untuk mendapatkan kerugian (hehehe... tapi, ini beneran, lho, bukan main- main). Sehingga, kalau sebelumnya kalian membayangkan bahwa dengan adanya bazaar sosial kalian akan mendapatkan keuntungan yang berlipat ganda, justru itu keliru! Mengapa demikian? Coba, deh, kalian renungi, di saat hari pelaksanaan bazaar, terutama pada persiapannya, seperti pendekorasian, tata letak barang, de el el, pasti banyak yang membatalkan puasanya bukan? Nah, di situlah letak kerugian besarnya! Mungkin kalian ada yang beralasan semacam ini: “Ah, kesel banget, nih… sudah panas- panas mikirin bazaar lagi.”, atau ada yang seperti ini mungkin: “Mumpung teman-  teman yang lain ga’ puasa, mending aku ikutan aja, ah.”, bahkan ada juga yang mengatakan begini: “Ngapain puasa, ga’ penting kali…”
    Bazaar sosial memang begitu mengasyikkan dan begitu melelahkan. Mereka yang beranggapan asyik, karena mereka bisa mencuri- curi waktu untuk makan alias sengaja membatalkan puasa karena berbagai alasan yang sudah basi untuk diutarakan, atau karena mereka senang bisa bertemu, bercanda tawa dengan orang lain sebebebas- bebasnya (tidak seperti KBM setiap hari). Sedangkan bagi mereka yang beranggapan lelah, mungkin kerena mereka tidak suka dengan kegiatan sosial semacam itu atau mugkin karena energi mereka hampir terkuras habis entah karena suatu hal sebelumnya (mungkin habis lari muter kota pati 3 kali.XD)
    Nah, dari keterangan tersebut, marilah kita melakukan observasi ke lapangan Lihatlah, dengan teliti, bukalah mata kalian lebar- lebar (asal jangan sampe lepas), dan ternyata, teman- teman kalian atau mungkin kalian sendiri dengan tanpa malunya (alias rai gedhek [dalam bahasa Jawa]), makan sambil berjalan kesana kemari, sedangkan orang- orang di sekitar kalian sedang dalam keadaan puasa. Itu namanya ga’ pantas sama sekali, sekalian saja kalian makan sambil berjalan di tempat umum yang lebih ramai dibandingkan lokasi bazaar sosial!
Masya Allah, apa seperti ini antusiasme kalian saat bulan Ramadhan??? Padahal, saat awal- awalnya kalian begitu bersemangat untuk menyambut hari kemenangan tersebut, tapi, nyatannya, baru juga dikasih cobaan macam bazaar sosial, eh, justru sudah pada nyerah (ih… cemen, nih...). Lalu, mau ditaruh di mana jiwa ketabahan kalian? Padahal, godaannya cuma karena lelah dan banyaknya makanan yang nangkring di meja dengan penataan eksotik. Coba lihat dan contoh para pejuang islam dulu yang harus berperang di saat diri sedang menahan lapar dan haus, ingat tentang kisah perang badar yang terjadi pada tanggal tujuh belas Ramadhan kan? Tidak tahukah engkau? Mujahid Palestina berperang di balik gurun, beratap terik dan taburan debu, berpayung bukit, dan beralaskan bebatuan, sementara mereka tiada membawa banyak bekal. Coba bayangkan perjuangan mereka! Sama sekali tidak sebanding dengan perjuanganmu membendung nafsu selama bazaar sosial.
Jadi, mumpung bazaar belum dimulai, hentikan kebiasaan buruk kalian yang sering menyengajakan batal puasa saat bazaar sosial. Solusinya mungkin seperti ini:
  • Menganggap lelah sebagai peyemangat.
Mudah saja,walaupun keringat bercucuran, tenaga berkurang, tapi, tetaplah beranggapan bahwa dengan kelelahan justru kalian semakin bersyukur terhadap karunia yang telah diberikan Allah. Karena tanpa adanya rasa lelah, puasa tidak akan terasa nikmat, seakan tdak ada tantangan sama sekali, seperti rasa lelah.
  • Menganggap makanan/ minuman sebagai setan.
Yang kami maksud setan di sini, adalah semacam pengganggu, bukan setan sungguhan. Jadi, kalau ada teman kalian yang menggoda kalian dengan makanan, sekalian, teman kalian anggap saja sebagai setan. Wkwkwk..XD
  • Yakinlah bahwa dengan kamu menjaga puasa, maka kamu akan mendapatkan kenikmatan yang lebih dibandingkan kenikmatan menyantap makanan di kala bazaar sosial.
  • Ingatlah selalu! Bahwa di kiri dan kanan-mu ada malaikat yang selalu memperhatikan gerak-gerikmu. Dan Ingatlah selalu bahwa Allah Maha Mengetahui. Coba bayangkan bagaimana kalau ketika kamu sengaja membatalkan puasa tiba-tiba kamu tersedak dan mati???

0 komentar:

Posting Komentar

 
KEROHANIAN ISLAM SMA NEGERI 2 PATI © 2011 Theme made with the special support of Maiahost for their cheap WordPress hosting services and free support.