PUASA TAPI TIDAK SHALAT

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Puasa… oh… puasa… Pasti, sobat Bamallah yang lagi nongkrong sambil baca majalah ini pada puasa ‘kan??? Mudah- mudahan aja iya. Banyak orang yang berfikiran kalau segala yang dilakukan saat puasa bernilai ibadah. Sehingga dengan seenaknya kalian bermalas- malassan begitu saja, seperti tidur, nonton tv, de el el. Pada sub bab ‘Tahukah anta’ edisi Ramadhan ini, kami akan membicarakan tentang orang yang berpuasa tapi tidak mau sholat (yang kami maksud membicarakan di sini bukan ngrasani/ ngrumpi/ nggosip/ ghibah).

Tahukah Anta? Barangsiapa berpuasa tapi meninggalkan sholat, berarti ia meninggalkan rukun terpenting dari rukun- rukun islam setelah tauhid. Puasanya sama sekali tidak akan bermanfa’at baginya selama ia tidak sholat. Orang-orang yang mencela kalian karena kalian puasa tapi tidak shalat, mereka benar dalam mencela Anda, karena sholat itu tiangnya agama Islam, dan Islam itu tidak akan tegak kecuali dengan sholat. Orang yang meninggalkan shalat berarti kafir (emangnya kalian mau apa, kalau dianggap orang kafir, ha…), dan Allah tidak akan menerima puasanya, shadaqahnya, hajinya dan amal- amal shalih lainnya. Hal ini berdasarkan Firman Allah SWT, yang artinya:
“Dan tidak ada yang menghalangi mereka untuk diterima dari mereka nafkah-nafkahnya melainkan karena kafir kepada Allah dan Rasul-Nya dan mereka tidak mengerjakan shalat, melainkan dengan malas dan tidak (pula) menafkahkan (harta) mereka, melainkan dengan rasa enggan.” (Qs. at-Taubah: 54)
Maka dari itu, jika kalian berpuasa tapi tidak sholat, maka kami katakan, bahwa puasa Anda batal, tidak sah dan tidak berguna di hadapan Allah serta tidak mendekatkan kalian kepada-Nya. Sedangkan apa yang kalian sebutkan, bahwa antara Ramadhan dengan Ramadhan berikutnya adalah penghapus dosa- dosa di antara keduanya, kami beritahu, ya, sesungguhnya Rasulullah SAW telah bersabda, yang artinya:
“Sholat- sholat yang lima dan Jumat ke Jumat serta Ramadhan ke Ramadhan adalah penghapus dosa-dosa di antara itu apabila dosa-dosa besar dijauhi.”
Nabi SAW telah mensyaratkan untuk penghapusan dosa- dosa antara satu Ramadhan dengan Ramadhan berikutnya dengan syarat dosa- dosa besar dijauhi. Sementara kalian justru tidak sholat, kalian memang berpuasa, tapi tidak menjauhi dosa-dosa besar. Yakni meninggalkan sholat. Bukankah kalian sudah tahu kalau meninggalkan sholat itu adalah kufur.
So, segeralah kalian bertaubat kepada Allah dan melaksanakan sholat yang telah diwajibkan Allah atas diri kalian, setelah itu barulah kalian berpuasa. Karena ketika Nabi SAW mengutus Muadz bin Jabal ke Yaman, dan beliau bersabda, yang artinya:
“Maka, ajaklah mereka untuk bersaksi bahwa tiada tuhan yang berhak disembah selain Allah dan bahwa aku adalah utusan Allah. Jika mereka mematuhimu untuk itu, maka beritahulah mereka bahwa Allah telah mewajibkan lima shalat dalam sehari semalam.”
Dan Allah juga berfirman, yang artinya:Sahih InternationalAnd We will regard what they have done of deeds and make them as dust dispersed.
“Dan kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan, lalu kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang berterbangan.”
Maksudnya, berbagai amal kebajikan yang mereka lakukan dengan tidak karena Allah, niscaya dihapuskan pahalanya, bahkan dijadikan sebagai debu yang berterbangan. Demikian pula dengan halnya meninggalkan sholat hingga mengakhirkan sholat dari waktunya. Perbuatan tersebut merupakan maksiat dan dikenai ancaman yang keras.
Karena Allah telah berfirman, yang artinya:
“Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang sholat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari sholatny.
Maksudnya, mereka lalai dari sholat, sehingga waktunya berlalu. Kalau saja Nabi SAW tidak mengizinkan sholat di rumah pada orang buta yang tidak mendapatkan orang yang menuntunnya ke masjid, ataupun shalat BOLEH DI LANGGAR,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,LANGGAR (MUSHOLA), bagaimana pula dengan orang yang pandanganya tajam, sehat dan tidak memiliki udzur?
Baiklah, dari obrolan kita ini, terdapat hal- hal yang sudah sepatutnya kalian perhatikan, yaitu:
  1. Setiap muslim wajib berpuasa karena iman dan mengharap pahala dari Allah, tidak karena riya/ sum’ah, bahkan ikut- ikutan orang.
  2. Secara tidak sengaja, terkadang orang- orang berpuasa yang terluka, mimisan, muntah, kemasukan air atau bensin di luar kehendaknya. Hal-hal tersebut tidak membatalkan puasa, tapi bila muntah dengan sengaja maka puasanya batal.
  3. Orang yang berpuasa boleh meniatkan puasanya dalam keadaan junub (hadas besar), kemudian mandi setelah fajar terbit. Demikian pula halnya dengan wanita bila suci sebelum fajar maka ia wajib berpuasa.
  4. Diantara hal-hal yang tidak membatalkan puasa adalah pemeriksaan darah, suntik yang tidak dimaksudkan memasukkan makanan. Tetapi jika memungkinkan melakukan hal tersebut pada malam hari adalah lebih baik dan selamat.
  5. Orang yang puasa pada pagi atau sore hari. Perbuatan itu sunnah, sebagaimana halnya bagi mereka yang tidak dalam keadaan puasa.
Nah, poro sedulur opo kowe wis nglakoni sholat, prentahing gusti Allah? Muga- muga wae sedulurku podo sregep sholat…
Sekian dulu sedulurku seiman… Are you ready!!! Ooookaaayyy…
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

0 komentar:

Posting Komentar

 
KEROHANIAN ISLAM SMA NEGERI 2 PATI © 2011 Theme made with the special support of Maiahost for their cheap WordPress hosting services and free support.