Hikmah Puasa di Bulan Syawal

Seusai Ramadhan, Syawal pun tiba. Wah… pada puasa di bulan Syawal, ya… Kami acungi empat jempol, deh… buat kalian. Atau jangan-jangan kalian belum tahu kalau ada puasa sunnah enam hari di bulan Syawal? Kalau belum tahu, sekarang sudah tahu kan? Tapi mungkin, sebagian dari kalian ada yang belum tahu, apa saja khasiat puasa di bulan Syawal. Mau tahu.. mau tahu… mau tahu…???  So, lets check it out.
Rasulullah SAW bersabda, yang artinya:
“Barangsiapa berpuasa penuh di bulan Ramadhan lalu menyambungnya dengan (puasa) enam hari di bulan Syawal, maka (pahalanya) seperti ia berpuasa selama satu tahun.” (HR. Muslim).
“Puasa Ramadhan (ganjarannya) sebanding dengan (puasa) sepuluh bulan, sedangkan puasa enam hari (di bulan Syawal, pahalanya) sebanding dengan (puasa) dua bulan, maka itulah bagaikan berpuasa selama setahun penuh.” (H. R. Imam Ahmad, An-Nasa’I, Ibnu Khuzaimah, dan Ibnu Hibban)
Dari r. a., Rasulullah SAW juga bersabda, yang artinya:
“Barangsiapa berpuasa Ramadhan lantas disambung dengan enam hari di bulan Syawal, maka ia bagaikan telah berpuasa selama setahun.” (HR. Abu Hurairah r. a. & Al-Bazzar)
Sekedar informasi, nih…, pahala puasa Ramadhan yang dilanjutkan dengan puasa enam  hari di bulan Syawal menyamai pahala puasa satu  tahun  penuh, karena setiap hasanah (kebaikan) diganjar sepuluh kali lipatnya. Kalian sudah tahu atau belum, kalau dengan membiasakan puasa setelah Ramadhan memiliki banyak manfaat, lho.. Mau tahu? This is it…
  1. Merupakan pelengkap dan penyempurna pahala dari puasa setahun penuh.
  2. Diibaratkan sebagai shalat sunnah rawatib, yakni berfungsi sebagai penyempurna dari kekurangan. Karena pada hari kiamat nanti, perbuatan- perbuatan fardhu akan disempurnakan (dilengkapi) dengan perbuatan- perbuatan sunnah. Sebagaimana keterangan yang datang dari Rasulullah SAW di berbagai riwayat, mayoritas puasa fardhu yang dilakukan kaum muslimin memiliki kekurangan dan ketidak sempurnaan, maka hal itu membutuhkan sesuatu yang menutupi dan menyempurnakannya.
  3. Sebagai simbol diterimanya puasa Ramadhan, karena apabila Allah menerima amal seorang hamba, pasti Dia menolongnya dalam meningkatkan perbuatan baik setelahnya. Sebagian orang bijak mengatakan: “Pahala amal kebaikan adalah kebaikan yang ada sesudahnya.” Oleh karena itu barangsiapa mengerjakan kebaikan, kemudian melanjutkannya dengan kebaikan lain, maka hal itu merupakan tanda atas terkabulnya amal pertama. Demikian pula sebaliknya, jika seseorang melakukan suatu kebaikan lalu diikuti dengan yang buruk maka hal itu merupakan tanda tertolaknya amal yang pertama.
  4. Sebagai bentuk rasa syukur atas nikmat yang telah diberikan Allah SWT di saat bulan Ramadhan. Dan sungguh tak ada nikmat yang lebih agung dari pengampunan dosa-dosa. Tetapi, jika kalian justru menggantinya dengan perbuatan maksiat, maka ia termasuk kelompok orang yang membalas kenikmatan dengan kekufuran. Apabila ia berniat pada saat melakukan puasa untuk kembali melakukan maksiat lagi, maka puasanya tidak akan terkabul, ia bagaikan orang yang membangun sebuah bangunan megah lantas menghancurkannya kembali. Karena Allah telah berfirman, yang artinya:“Dan janganlah kamu seperti seorang perempuan yang menguraikan benangnya yang sudah dipintal dengan kuat menjadi cerai berai kembali “(An-Nahl: 92)
  5. Sebagai penyambung amalan yang dikerjakan seorang hamba untuk mendekatkan diri kepada Tuhannya pada bulan, tapi, selama kalian masih hidup, ya..       


Nah, sekarang kalian sudah tahu apa saja khasiat puasa setelah bulan Ramadhan ‘kan… Jadi, sekarang, apakah kalian mau mencobanya? Mumpung gratis, lho… Berani coba??? Mangga…

0 komentar:

Posting Komentar

 
KEROHANIAN ISLAM SMA NEGERI 2 PATI © 2011 Theme made with the special support of Maiahost for their cheap WordPress hosting services and free support.